Saat ini kayu, terutama untuk kelas awet 1 & 2, menjadi bahan bangunan yang tergolong berharga mahal. Faktor kelangkaan suplai kayu mendorong peningkatan harga bahan ini sehingga tidak terjangkau lagi oleh kebanyakan masyarakat yang membutuhkan hunian atau bangunan lain. Hal ini membuat bambu mulai (kembali) dipertimbangkan sebagai bahan bangunan pengganti kayu. Secara tradisional bambu sudah sangat banyak digunakan dalam penyediaan bangunan secara mandiri dan tradisional di masyarakat Jawa Barat.
Secara populer bambu sudah diakui memiliki kekuatan cukup tangguh sebagai penunjang proses konstruksi. Walaupun demikian, bambu memiliki kelemahan dalam hal daya tahan dan keawetan. Umur bambu yang digunakan pada bangunan atau konstruksi tergolong pendek, hanya 1-5 tahun. Ini terjadi karena ada dua faktor utama yang berpengaruh, yaitu cuaca (hujan, panas matahari) dan serangan serangga (kutu bubuk). Karenanya selama ini bambu hanya dikenal sebagai bahan bangunan untuk konstruksi temporer atau sebagai bahan bangunan kelas 3.
Cara Pengawetan Kimia Bambu
Metode pengawetan kimia adalah metode peningkatan durabilitas penggunaan bahan kimia yaitu pengawet. Bahan pengawet yang terkenal adalah Copper-ChrromeArsenic (CCA) ataupun Copper-Chrome-Boron (CCB). Penggunaan CCA seringkali dihindari karena disebut dapat merusak lingkungan. Penggunaan kimia seperti asam borat, boraks, dan boron sering digunakan karena murah dan efektif.. Metode kimia relatif mahal tetapi menghasilkan perlindungan yang lebih baik. Keberhasilan metode ini sangat tergantung pada ketepatan konsentrasi larutan pengawet yang diberikan. Metode kimia biasanya lebih cocok digunakan dalam industri modern ataupun dalam skala proyek perumahan dan bangunan lainnya.
Tingkat keberhasilan pengawetan bambu dengan metode kimia tergantung dari beberapa faktor, yaitu: Kondisi fisik bambu sebelum diawetkan, bambu segar lebih mudah diberi, perlakuan di banding bambu yang sudah kering. Berat jenis bambu, makin tinggi berat jenis bambu, makin sulit diawetkan karena ikatan pembuluhnya makin rapat dan kandungan serabutnya makin banyak. Umur bambu, makin tua umur bambu, kadar airnya makin turun sehingga bambu makin sulit diawetkan. Musim, metode kimia lebih baik diterapkan pada musim hujan. Jenis bahan pengawet, penetrasi pengawet akan lebih baik bila digunakan senyawa garam yang larut dalam air. Posisi dan ukuran bambu.

Metode Butt Treatment
Metode ini dilakukan dengan meletakkan bagian bawah batang bambu yang baru dipotong di dalam tangki yang berisi larutan pengawet. Cabang dan daun pada bagian batang bambu dibiarkan tersisa. Melalui proses transpirasi yang dilakukan tanaman, cairan pengawet akan mengalir ke dalam pembuluh batang sampai ke boldebolin vial door alpha pharma in nederland boldenone undecylenate daun.
Setelah selesai, batang bambu dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 10-15% sebelum digunakan sebagai material bahan bangunan. Namun kekurangan dari metode ini adalah memakan waktu yang relatif lama sehingga metode ini hanya cocok untuk batang bambu yang relatif lebih pendek dan memiliki kadar air tinggi.
Metode Perendaman/Tangki Terbuka
Metode ini merupakan metode kimia yang ekonomis, mudah dan sederhana serta dapat pengawetkan dengan baik. Batang dengan ukuran tertentu direndam selama 2-5 hari dalam larutan campuran air dan bahan pengawet. Pengawetan dengan perendaman ini dilakukan untuk bambu yang baru dipotong, bukan bambu yang sudah kering. Pengawetan bambu yang sudah dibelah (tidak utuh lagi) dapat mengurangi waktu pengawetan sampai 1,5 kali karena cairan pengawet dapat masuk ke dalam bambu dengan lebih cepat.
Baca juga: Metode pengawetan bambu mudah berkualitas
Konsentrasi larutan pengawet harus disesuaikan dengan kondisi batang bambu. Lama perendaman juga tergantung pada jenis bahan pengawet yang digunakan, jenis bambu, dan kondisi batang bambu. Untuk mempercepat proses perendaman dapat dilakukan penggarukan kulit bagian luar batang bambu.

Metode Boucherie
Sistem Bouchene adalah salah satu metode pengawetan yang telah terbukti efektif untuk mengawetkan bambu yang segar tebang (Liese, 1980). Metode ini hanya cocok diterapkan untuk bambu segar (24 jam setelah panen). Cara ini menggunakan drum besi yang mengandung cairan bahan pengawet (harus rapat udara) dan dilengkapi dengan pompa udara.
Lengan pompa udara yang satunya harus dijepit erat dengan bambu agar tekanan yang keluar tidak berkurang. Melalui pompa udara tersebut cairan pengawet dengan konsentrasi tertentu dipompa masuk ke dalam bambu dengan tekanan 0,8-1,5 kg/m2. Proses pengaliran cairan pengawet terus dilakukan hingga seluruh panjang batang bambu dialiri cukup bahan pengawet.
Untuk mengetahui proses ini telah selesai, cairan yang menetes dari ujung bawah bambu harus diperiksa. Jika konsentrasi cairan yang keluar dari ujung bawah bambu hampir mendekati/sama dengan konsentrasi cairan pengawet yang dialirkan, maka proses ini sudah dianggap selesai. Setelah proses boucherie ini, batang bambu harus ditaruh di tempat teduh sampai kering.
Metode Kimia Sederhana
Setelah proses penebangan bambu, batang bambu didirikan terbalik. Melalui ujung bambu bagian atas, dialirkan minyak solar menggunakan gaya gravitasi. Minyak solar akan mendorong keluar cairan yang terdapat dalam batang bambu. Metode ini memakan waktu selama satu minggu.

Metode Pengecatan/Coating
Metoda ini dilakukan dengan mengecatkan zat pengawet ataupun zat anti hama pada datang dan konstruksi bambu yang sudah dalam keadaan kering. Zat anti hama yang sering dipakai antara lain DDT, pernis, naptha, BHC, PCP, Dieldrin. Selain itu bambu yang sudah dalam keadaan kering harus dilindungi dari hujan dan embun. Bambu dapat juga dilapis dengan bubur kapur (kalsium hidroksida, Ca(OH)2).
Selain itu pelapisan bambu juga dapat dilakukan dengan rangoon oil atau boraks. Untuk memberikan ketahanan terhadap api, dapat dilakukan pengecatan dengan cat khusus tahan api dan perendaman dengan cairan boraks 2,5% yang dilarutkan dalam air. Namun pengawetan tahan api ini dapat hilang jika terendam air atau terkena hujan.
Demikianlah tulisan singkat bertemakan pengawetan kimia pada bambu! inspiratif material yang bisa kami suguhkan untuk pembaca sekalian, semoga bermanfaat. See you guys!