Pulau Dewata Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang paling diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain pantainya yang eksotis, keunikan dari rumah adat Bali mampu menarik perhatian para wisatawan saat berkunjung ke pulau cantik ini. Bahkan saking jatuh cintanya dengan Bali, banyak yang membangun hunian dengan arsitektur rumah adat Bali.
Sekali dua kali berkunjung ke Bali akan kurang rasanya dan ingin terus mengunjunginya. Oleh sebab itu, banyak wisatawan yang ingin merasakan suasana seperti di Bali dengan membangun rumah bergaya arsitektur Bali. Apalagi saat pandemi seperti ini yang membatasi untuk pergi berlibur agar menekan angka penularan covid-19.
Hampir seluruh rumah masyarakat di Bali menggunakan gaya arsitektur yang khas ini, itulah mengapa suasana di Bali selalu dirindukan. Untuk anda yang rindu Bali dan ingin merenovasi rumah dan merubahnya dengan gaya arsitektur Bali, bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada jasa kontraktor Jogja mengenai apa saja yang diperlukan.
Rumah adat Bali dibangun menggunakan aturan sesuai dengan Asta Kosala Kosali. Asta Kosala Kosali ini jika dalam budaya China layaknya seperti Feng Shui. Dalam pembangunan rumah adat Bali, terdapat beberapa aspek yang biasa dikenal dengan Tri Hita Karana. Aspek-aspek tersebut meliputi Palemahan, Pawongan, dan Parahyangan.
Ketiga aspek tersebut memiliki maksud yakni, Palemahan memiliki kaitan akan hubungan baik antara penghuni rumah dengan lingkungan. Untuk Pawongan memiliki kaitan akan hubungan baik antara penghuni rumah satu dengan yang lainnya. Sedangkan Parahyangan memiliki kaitan akan hubungan yang baik dan seimbang antara manusia dengan Tuhan.
Keunikan Rumah Adat Bali
Hampir seluruh masyarakat di Bali menganut agama Hindu, oleh sebab itu sebagian besar rumah-rumah di Bali memiliki unsur Hindu. Inilah gaya arsitektur unik dari rumah adat Bali yang perlu anda ketahui.
1. Bale Manten
Bale Manten merupakan bangunan yang hanya boleh ditempati kepala keluarga dan anak perempuannya saja. Anak perempuan tersebut belum menikah atau belum memiliki suami. Bangunan ini berbentuk persegi panjang dan terletak dibagian utara rumah adat, yang di sebelah kanan dan kirinya terdapat bale lainnya.
2. Bale Gede
Bale Gede merupakan bangunan yang memiliki luas paling besar diantara bangunan rumah adat Bali yang lainnya. Terdapat 12 tiang penyangga yang ada di dalam Bale Gede ini. Bangunan ini di desain mewah dengan fungsi untuk mengadakan acara atau upacara adat. Selain itu juga digunakan untuk tempat berkumpul bersama keluarga maupun masyarakat sekitar.
Sama seperti Bale Manten, Bale Gede juga berbentuk persegi panjang dan terletak disebelah timur rumah utama. Namun posisi bangunan ini lebih tinggi daripada Bale Manten. Biasanya bangunan ini juga digunakan untuk tempat pembakaran sesaji.
3. Bangunan Pewaregan
Fungsi dari bangunan Pewaregan ini adalah sebagai tempat untuk menyimpan peralatan makan dan sebagai dapur untuk memasak makanan yang akan disajikan. Pewaregan terletak di bagian barat laut atau bagian selatan dari rumah utama.
Bangunan Pewaregan ini dibagi menjadi 2 bagian, yakni bagian luar dan bagian dalam. Untuk bagian luar digunakan sebagai tempat untuk memasak atau mengolah makanan. Sedangkan yang bagian dalam digunakan sebagai tempat untuk menyimpan peralatan makan serta peralatan dapur lainnya.
4. Bale Dauh
Bale Dauh merupakan bangunan yang difungsikan untuk menerima tamu yang datang berkunjung. Selain untuk menerima tamu, bangunan ini juga difungsikan sebagai tempat tidur untuk anak remaja laki-laki. Bangunan ini terletak di sebelah barat dari letak rumah utama dan memiliki posisi lantai lebih rendah dari Bale Manten.
Bale Dauh ini berbentuk persegi panjang, seperti Bale Manten dan Bale Gede. Terdapat tiang penyangga yang dimiliki bangunan ini, setiap jumlah penyangga memiliki nama yang berbeda. Untuk tiang penyangga yang berjumlah 6 disebut sakenem, kemudian tiang penyangga yang berjumlah 8 disebut sakutus, dan yang berjumlah 9 disebut dengan sangasari.
5. Angkul-angkul
Angkul-angkul merupakan bagian dari rumah adat Bali yang letaknya paling depan. Dengan adanya angkul-angkul ini digunakan sebagai penanda bahwa terdapat rumah penduduk di dalamnya. Biasanya di sebelah kanan dan kiri dari angkul-angkul terdapat gapura dengan atap yang bermodel tradisional serta bangunan seperti candi.
6. Aling-aling
Setelah melewati Angkul-angkul biasanya terdapat Aling-aling yang berada di halaman. Fungsi dari Aling-aling ini adalah sebagai pembatas antara Angkul-angkul dengan tempat suci. Bagian Aling-aling ini diyakini oleh penghuni rumah dapat membawa aura yang poitif. Keunikan rumah adat Bali ini yang menarik perhatian wisatawan.
7. Pura Keluarga
Selanjutnya ada Pura Keluarga yang juga dikenal dengan sebutan Sanggah atau Pamerajan. Karena sebagian besar masyarakat Bali beragama Hindu, maka terdapat sebuah pura yang digunakan sebagai tempat sembahyang atau beribadah. Letak dari Pura Keluarga ini berada di bagian timur laut dari posisi rumah utama.
8. Jineng
Jineng ini juga dikenal dengan sebutan Lumbung, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan gabah, jagung, beras, atau bahan pokok makanan lainnya. Bangunan ini juga digunakan sebagai penanda bahwa penghuni rumah ini merupakan seorang petani.
9. Bale Sekapat
Bale Sekapat ini digunakan untuk tempat bersantai bagi penghuni rumah beserta keluarga. Fungsinya juga sama dengan gazebo rumah yang digunakan untuk tempat bersantai. Bangunan ini dijadikan tempat untuk berkumpul bersama keluarg, agar hubungan antar keluarga tetap rukun dan harmonis.
Jika anda ingin merenovasi rumah, membuat gazebo, atau kebutuhan interior maupun konstruksi lainnya bisa menghubungi kami di kontak yang tertera di laman website kami. Kami siap melayani berbagai kebutuhan interior maupun konstruksi anda. Ikuti informasi menarik seputar interior rumah minimalis atau yang lainnya, hanya di Local Jogja.
Estetisk kroppsbygging hva er det og hvordan ha en estetisk kropp modalert bodybuilding med bodybuilding-videoer: verdens sterkeste gutt. Where to find a virtual dance and exercise platform? Bailonga Fitness – BTTMAP parabolan bodybuilding and fitness: the most complete exercise for the shoulder “press arnold”