6 Jenis Atap Rumah yang Bisa Anda Pilih

Jenis atap rumah yang menjadi pilihan penghuninya bisa menentukan ekspresi dari pemilik rumah itu sendiri. Atap rumah yang menjadi salah satu fokus utama bangunan ketika orang lewat di depan perlu mendapatkan perhatian lebih. 

Tak hanya memberikan kesan indah dan cocok dengan gedung bangunan, atap rumah juga berperan penting dalam meminimalisasi bahaya bencana alam seperti gempa bumi dan angin puting beliung.

Sebagai salah satu bagian utama sebuah rumah, atap memiliki peran sangat penting. Atap mengamankan penghuninya dari cuaca seperti hujan, panas, dan sebagainya.

Jenis Atap Rumah

Pada mulanya atap di rumah tradisional Indonesia dibuat dari bahan-bahan alami termasuk rumbia, ijuk, jerami, dan sebagainya. Perkembangan zaman dan meningkatnya standar kenyamanan manusia membuka jalan bagi perkembangan jenis atap baru non-organik yang lebih kokoh dan awet.

Oleh karenanya, Anda perlu mencari tahu jenis atap rumah yang ada di pasaran, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Atap Genteng Tanah Liat

Ilustrasi Atap Genteng
Ilustrasi Atap Genteng, Sumber : Dekoruma

Banyak keunggulan yang bisa Anda dapatkan jika memilih genteng tanah liat untuk penutup atap rumah Anda. Genteng tanah liat memiliki berbagai bentuk. Sifatnya yang kuat, dan tahan lama dalam cuaca apa pun menjadikan masyarakat yang menyukai bahan genteng ini. Untuk menambah keindahannya, Anda dapat mengecatnya agar tidak cepat berlumut dan berjamu.

Atap genteng tanah liat adalah jenis atap yang paling umum digunakan saat ini. Sebagai bahan atap lokal, genteng baru berkembang pada awal abad 20. Semula didatangkan oleh pihak Belanda sebagai atap hunian dan pabrik-pabrik gula mereka, genteng tanah liat kemudian mulai populer di kalangan masyarakat lokal.

Saat ini ada berbagai jenis atap genteng dengan nama lokal yang unik, seperti genteng kodok, plentong, garuda, kojer, press, dan lain sebagainya. Genteng tanah liat dikenal dapat menahan panas dengan baik sehingga ruang di bawahnya sejuk. Genteng ini cocok diaplikasikan untuk berbagai gaya desain, dari tradisional hingga modern.

Varian modern dari genteng tanah liat adalah genteng keramik. Jika permukaan genteng biasa kasar dan berpori, genteng keramik permukaannya telah diberi lapisan glasir sehingga kedap air dan terlihat mengkilap.

Baca juga : Rumah Anti Banjir

2. Atap Beton

Atap beton ini biasanya dibuat untuk rumah minimalis atau bangunan kantor. Dengan kualitas yang tak perlu diragukan lagi, atap beton lebih mahal jika dibandingkan dengan genteng tanah liat.

Seperti namanya, genteng beton dibuat dari bahan beton, yaitu pasir dan semen. Pewarna ditambahkan agar terlihat estetis. Bahan-bahan tersebut diproses melalui mesin bertekanan tinggi dan kemudian dipanaskan hingga terbentuk genteng yang kuat dan tahan lama.

Ilustrasi Jenis Atap Rumah
Ilustrasi Jenis Atap Rumah, Sumber : tokopedia.com

Anda bisa memilih genteng beton tipe gelombang atau tipe datar (flat). Jika ingin kesan natural, Anda dapat memilih genteng yang bergelombang. Kesan modern muncul saat Anda menggunakan genteng flat. Bobot genteng beton yang cukup berat (60 kg per meter persegi, dibanding genteng tanah liat yang sekitar 45 kg) memerlukan konstruksi struktur atap yang kuat.

3. Atap Dak Beton

Jika Anda berencana untuk membangun rumah berlantai lebih dari satu, atap dak beton ini bisa menjadi pilihan. Keuntungan pemilihan atap jenis ini diantaranya adalah atap dapat dimanfaatkan  untuk bersantai dan menjemur pakaian.

Apalagi, didukung dengan bahan atap dari dak beton yang tahan terhadap berbagai cuaca maupun pelapukan menjadikan atap jenis ini menjadi pilihan di perkotaan.

4. Atap Genteng Keramik

Sesuai dengan namanya, bahan utama untuk pembuatan atap genteng keramik ini adalah tanah liat yang diberi lapisan pewarna glatzur. Jika dilihat dari jauh pun atap ini akan menampilkan kesan yang cantik dengan warna yang mengkilat dan berkesan licin. 

5. Atap Kaca

Bahan atap yang terbuat dari kaca sangat bermanfaat untuk penghuni yang menginginkan ruangan di bawahnya mendapatkan sinar matahari yang cukup. Atap jenis ini mampu mencegah kelembapan yang berlebih dan anti jamur. Namun, atap kaca seperti ini akan terasa panas saat siang hari dan modelnya juga terbatas.

6. Atap Metal

Ilustrasi Atap Metal
Ilustrasi Atap Metal, Sumber : Kibar Kabar

Atap metal ini terbuat dari logam anti karat atau berbahan baja lapis ringan. Bentuk dari genteng metal berupa lembaran seperti seng. Manfaat penggunaan atap metal seperti tak memerlukan rangka yang banyak, anti pecah, dan anti lumut.

Genteng metal saat ini semakin populer. Selain kemampuannya menahan pengaruh cuaca yang mumpuni, genteng metal juga ringan bobotnya dan gampang dipasang. Material logam yang digunakan untuk tipe genteng ini seperti stainless steel/baja tahan karat.

Selain stainless steel, ada yang berbahan tembaga, genteng baja galvalum, spandek (paduan seng dan aluminium), genteng metal multiroof, genteng millenium, dan sebagainya.

Menurut teksturnya, ada genteng bergelombang dan ada pula yang flat. Tipe genteng milenium, misalnya, memiliki penampilan datar dengan warna futuristik yang cocok untuk rumah modern yang bergaya minimalis.

Meski genteng metal lebih ekonomis dan ringan, yang perlu diperhatikan adalah kemampuan menghantarkan panas yang tinggi. Bila langit-langit rumah tidak diberi ruang kosong atau plafon, rumah yang dinaungi genteng metal cenderung terasa lebih panas.

Demikianlah ulasan mengenai jenis atap rumah yang bisa Anda pilih sesuai dengan selera kenyamanan Anda. Bagi Anda yang saat ini sedang membangun rumah, Anda juga bisa menggunakan jasa kontraktor agar pekerjaan Anda semakin mudah, termasuk dalam urusan penyesuaian jenis atap yang digunakan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Leave a Comment